• home
Home » , » Tips Bahan Bakar Mobil Motor Yang Hemat Tapa Modifikasi

Tips Bahan Bakar Mobil Motor Yang Hemat Tapa Modifikasi


Bensin boros
bensin boros
tips seputar masalah bahan bakar, boros, cara agar hemat,tanpa modifikasi apapun pada mobil anda, tetapi performa mesin tetap normal sesuai stadart yang dikeluarkan pabrik
Sebelum membahas lebih jauh perlu diketahui Penyebab Mobil Boros BBM
Mobil boros BBM (bahan bakar minyak) penyebabnya cukup banyak:
 mulai dari busi, karburator/ injektor, klep, saringan udara, kondisi ruang bakar, ban sampai cara mengemudi. busi yang renggang misalnya dapat menyebabkan pembakaran yang tidak sempurna sehingga banyak BBM terbuang percuma, ban yang terlalu mencengkram aspal juga menyebabkan mobil berat dan boros bahan bakar, dan lain sebagainya.
semua itu dalam satu rangkaian, sekali lagi masih dalam satu rangkaian, tidak dapat dipisah-pisahkan, tidak bisa boros atau iritnya bbm dipengaruhi oleh satu faktor saja, karena  semua berkaitan.

Kita coba untuk mengulas beberapa penyebab umum (yang paling sering terjadi).
Mobil boros penyebabnya bisa dibagi 2 yakni karena kesalahan/ kerusakan teknis mesin/ mobil, dan yang kedua karena kebiasaan mengemudi yang tidak benar (tidak hemat bahan bakar). Berikut ini adalah penyebab mobil boros dikarenakan kondisi mobil yang kurang beres diurutkan dari yang paling sering dialami:

busi

Kondisi Busi
Gangguan pada busi atau sistem pengapian lainnya akan menyebabkan pembakaran bahan bakar tidak sempurna (hanya sedikit yang terbakar dan menjadi tenaga), sedangkan sebagian tidak terbakar dan menguap bersama udara melalui knalpot (yang lebih berbahaya BBM yang tidak terbakar sempurna bisa meninggalkan kerak pada ruang bakar dan membuat tenaga mobil berkurang)

Kerengangan busi: ini yang sering terjadi biasanya kerapatan antara kepala busi dan sumbu busi terlalu renggang atau bahkan terlalu rapat, standar jarak antara sumbu busi (besi melengkung) dengan kepala busi (tonjolan di ujung depan busi yang memicu bunga api) adalah 0,8 mm sampai 1 mm jadi pastikan kerapatn busi sekitar 0,8 mm sampai 1 mm (jangan kurang dan jangan lebih).

Busi kotor: bersihkan busi dari kerak oli yang biasanya mengotori kepala busi, kalau bisa dibersihkan seluruh bagian busi dengan ampelas atau sikat besi.

Busi sudah soak: bisa dilihat dari bentuk fisiknya misalnya: busi berwarna kekuningan, busi meleleh, busi pecah, dan lain sebagainya.

Karburator atau Injektor
Karburator atau injektor adalah komponen penting pada sistem saluran bahan bakar mobil, jika karburator mengalami kerusakan fungsi misalnya ada sumbatan pada pipa-pipa kecil akan mengganggu aliran BBM ke ruang bakar akibatnya jumlah/ debit aliran BBM tidak stabil atau tidak standart (kadang banyak kadang sedikit bahkan tersendat).
Cara mengetahui jika karburator kelebihan dalam menyalurkan BBM ke ruang bakar adalah dengan melihat kondisi knalpot, jika keluar asap hitam yang terasa pedih di mata berarti karburator perlu di kalibrasi (stel ulang karena boros)

Saringan/filter udara kotor    

bersihkan filter udara
Saringan udara atau filter juga berpengaruh terhadap konsumsi BBM, filter yang kotor dapat menghambat aliran udara yang masuk ke ruang bakar (udara ini penting sebagai campuran bensin agar bisa dibakar). Jika flter tidak dibersihkan maka udara yang masuk tersendat-sendat atau sangat sedikit sehingga BBM tidak bisa tercampur dengan udara dengan optimal, akibatnya banyak BBM yang tidak terbakar dan menguap keluar melalui knalpot.




Nosel/injektor tersumbat    

Kualitas bbm yang kurang bersih atau menggunakan BBM yang beroktan rendah seperti premium menjadi penyebab Nosel tersumbat. Hal ini biasanya terjadi pada mesin berinjeksi. Lubang nosel pada mesin injeksi yang sangat kecil sering menjadi mampat tersumbat kotoran. Jika Nosel sudah tersumbat maka pembakaran pun tidak sempurna sehingga akan mengurangi efisiensi bbm.
Sama seperti filter udara yang kotor yakni Solusinya ialah membersihkan nosel tersebut atau terpaksa menggantinya jika memang sudah tidak bisa dibersihkan. Harganya berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 700.000 per buah.

Sensor kotor atau lemah    

Untuk mesin yang telah menerapkan sistem injeksi elektronik tidak akan luput dari peran berbagai sensor seperti sensor MAP, vacuum,  CO, throttle  dan sebagainya. Tidak dapat dipungkiri sensor-sensor ini pun bisa kotor atau memang sudah mulai lemah sehingga memberi informasi yang salah kepada komputer manajemen mesin. Jika hanya kotor, sensor-sensor tersebut bisa dibersihkan. Namun jika sudah lemah, mau tidak mau sensor perlu diganti. Rentang harganyapun cukup besar, bisa mencapai belasan juta rupiah. Karena tergantung dari jenis sensor dan mobil yang digunakan.

Piston dan ring piston aus    
     
Piston & Ring Piston yang aus biasanya terjadi pada mobil-mobil yang sudah cukup lama karena waktu pemakaian dan jarak tempuh yang tinggi. Hal ini pun bisa terjadi pada mobil - mobil baru jika Jarak tempuh yang dilalui juga tinggi. Piston & Ring Piston yang aus akan menyebabkan kompresi ruang bakar berkurang sehingga efisiensi kerja mesinpun menurun. Jika sudah begini solusinya hanya satu, turun mesin. Ongkos turun mesin berkisar antara Rp 1 s/d 3 juta. Namun jika memang ada penggantian komponen tentu harganya akan menjulang, tergantung pada merek mobil.

Penumpukan Kerak    

Penumpukan Kerak pada bagian dalam mesin biasanya terjadi pada kendaraan yang menggunakan BBM beroktan rendah. Namun perlu diperhatikan meski selalu menggunakan bbm bagus, kerak tetap bisa menumpuk. Biasanya terjadi pada mesin yang tidak pernah mencapai putaran tinggi. Untuk mengatasi masalah ini solusinya cukup membuka kepala silinder dan dibersihkan atau lakukan servis berkala secara rutin di bengkel resmi atau terpercaya.

Karburator Aus    

Pada mesin mobil-mobil lawas biasanya masih menggunakan sistem karburator. Dimana fungsi karburator sendiri ialah tempat bercampurnya udara dan bahan bakar yang nantinya akan digunakan untuk proses pembakaran pada mesin. Masalah yang terjadi pada mobil yang berkarburator biasanya klep throttle-nya sudah tak mampu tertutup rapat. Tentu saja hal ini membuat bbm menjadi boros sebab campuran bbm dan udara menjadi kaya. Namun hal ini masih bisa diperbaiki dengan menggunakan karburator repair kit.

Posisi klep di mesin berubah,

ban aus penyebab bensin boros
Untuk mobil yang telah berumur 5 tahun atau mobil baru yang dirasa boros bisa mengecek posisi klep mesin apakah masih baik atau tidak. Klep yang terlalu rapat lebih boros bahan bakar karena saat pedal gas di injak maka klep akan terbuka lebar, sedangkan saat pedal gas tidak di injak bensin yang masuk ke ruang bakar sedikit sehingga tersendat-sendat hal ini memaksa pengemudi untuk menginjak pedal gas. Jika klep terlalu renggang atau longgar bisa menyebabkan bunyi berisik pada mobil.

Ban Mobil
 Ban yang terlalu banyak kembang seperti ban offroad akan sangat berat digunakan di medan aspal, akibatnya banyak tenaga yang dikeluarkan untuk menggerakkan mobil yang artinya lebih banyak BBM yang harus dibakar untuk menjalankan mobil. Sementara ban yang tidak mencengkeram tanah dengan kuat juga beresiko terhadap keselamatan penumpang, saran gunakan ban ECO agar hemat tapi aman (sekarang banyak ban sudah berlabel ECO, pilih dari produsen ternama yang terjamin mutunya)

Mesin kurang prima

 mesin yang kurang prima dapat mempengaruhi konsumsi BBM misalnya oli belum diganti, waktunya service, dll

performa mesin kurang

 Kebiasaan yang membuat mobil boros
Beberapa kebiasaan mengemudi juga menyebabkan mobil lebih boros, apakah kebiasaan tersebut:
1. Memanaskan mesin berlama-lama, padahal memanaskan mesin untuk mobil-mobil baru cukup 1 menit, sedangkan mobil generasi 90an cukup 3-5 menit.
2. Berkendara di RPM tinggi, jaga putaran mesin pada 2000 sampai 3000 rpm, berkendaralah dengan bijak dengan menggunakan RPM rendah terlebih dahulu, jika tidak memungkinkan atau dirasa tidak kuat boleh kita menaikkan rpm mesin agar bisa menanjak atau menyalip
3. Berkendara terlalu cepat, mengemudi yang hemat BBM adalah dengan kecepatan dibawah 90 km/jam di atas itu maka konsumsi bbm mobil akan meningkat cukup signifikan
4. Mengemudi Spontan, misalnya terlalu sering menginjak pedal gas secara spontan atau pedal rem secara spontan atau bermanuver dengan spontan dapat menyebabkan meningkatnya konsumsi bbm mobil,
5. Beban berlebih, membawa beban berlebih pada mobil bisa memicu meningkatnya konsumsi bbm. jangan membawa barang yang didak diperlukan, turunkan dari mobil segera setelah perlunya selesai dan jangan dibawa jika tidak diperlukan.

Semoga bermanfaat...

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.